Puisi Alam -Tuhan menganugerahkan kepada manusa alam yang indah, dengan harapan, sebagai khalifah di muka bumi manusi dapat menjaga dan memanfaatkan alam untuk masa depan. Sebut saja gunung, hutan, laut semuanya sengaja diciptakan untuk memenuhu segala kebutuham hdup manusia. Konsekuensi yang akan didapat jka amanat besar itu tdak dilaksanakan tentunya sangat besar. Bencana-bencana alam yang beberapa waktu lalu serempak melanda berbagai belahan bumi adalah tanda bahwa kita sebagai khalifah di muka bumi lalai menjaga alam. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diingankan tersebut, kita harus bersama-sama menjaga alam yang kita huni. Salah satu cara sederhana yang dapad kita tempuh untuk menyadarkan masyarakat dunia tentang betapa pentingnya alam adalah melalui karya sastra, seperti puisi alam.
Di bawah ini ada beberapa Puisi Alam yang dibuat khusus oleh remaja-remaja yang mencintai alamnya dan berusaha untuk menyadarkan masyarakat sekitar untuk turut serta dalam usahanya menjaga alam, berikut ulasannya :
KEINDAHAN ALAM
Puisi Cahyaning P.Bak gelombang jiwa di udara
Laksana sinar di pagi hari
Bagaikan rembulan mengarunggi samudra
Seperti peri kehilangan cahaya matahari
Meskipun langit menyinari bumi
Mirip bola di senja kelap
Umpama terbang setinggi awan
Bagaikan bintang menghiasi malam
Sinar mentari bagaikan surya.
TANAH AIRKU
Puisi Haris Rahmat Nugraha
Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku
Sawahnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur
Indonesiaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata
Oh..... tanah airku tercinta
Indonesia jaya.....
ALAM
Puisi Vino Tritambayong
Ku buka mata ..
cahaya pagi menembus kaca jendela ..
Semerbak mawar merah dan putih merekah ..
Ku buka jendela ..
Ku hirup udara segar ..
Melihat kabut tebal masih menyelimuti bumi ..
Setetes embun membasahi daun ..
Kicauan indah terdengar di telinga ..
Angin berhembus halus menembus kulit
Ku lihat awan seputih melati ..
Juga langit, sebiru lautan samudra ..
Kini kusiap menghadapi hari yang baru ..
Dan indahnya bumi ..
PERMAINYA DESAKU
Puisi Tanpa Nama
Sawah mulai menguning
mentari menyambut datangnya pagi
ayam berkokok bersahutan
petani bersiap hendak ke sawah.
Padi yang hijau
siap untuk dipanen
petani bersuka ria
beramai – ramai memotong padi
Gemercik air sungai
begitu beningnya
bagaikan zamrud khatulistiwa
itulah alam desaku yang permai
SABDA BUMI
Puisi Tanpa Nama
Bulan tampak mendung merenung bumi
Seberkas haru larut terbalut kalut dan takut
Terpaku ratap menatap jiwa-jiwa penuh rindu
Hangatkan dahaga raga yang sendu merayu
Bulan tak ingin membawa tertawa manja
Kala waktu enggan berkawan pada hari
Saat bintang bersembunyi sunyi sendiri
Terhapus awan gelap melahap habis langit
Bulan memudar cantik menarik pada jiwa ini
Hitam memang menang menyerang terang
Tetapi mekar fajar bersama mentari akan menari
Bersama untaian senandung salam alam pagi
Alam yang kita cintai akan mendatangkan manfaat jika kita rajin-rajin menjaga dan merawatnya. Jika kita lalai tentunya akibat-akibat negatif siap menanti masa depan kita. Gerakan mulia menjaga alam sempurnanya dimulai dari diri sendiri lewat hal-hal sederhana, seperti menciptakan sebuah Puisi Alam dan mempublikasikannya untuk menyadarkan mata dunia tentang betapa pentingnya makna alam yang kita huni. Semoga puisi alam di atas bermanfaat untuk siapapun yang membacanya.
0 komentar:
Posting Komentar