Puisi Melupakan mu

Dahulu corak langit begitu biru, siulet mentari begitu hangat , dan angin sembai selalu mendelik malu-maluRumput hijau menari menebar aroma kambium di bawah naungan kaki, yang menapak rindu dalam cintaSelebaran-selebaran senandung menari-nari bersamaan mekarnya bunga cinta yang luguMenatap seberkas senyum pada bibir tipis yang ronahMembuat ku ikut meronah

Aku! Kamu mencintai!
Namun rona lesung bibir mu
Membuat hati ku berdarah
Aku sekarat di bawah langit biru menawan
Aku menangis bersamaan mentari yang mengusap hangat kilau air mata
Dan angin sembai hanya bisa menatap ku dalam diamnya yang mendelik

Kamu siapa?
Hati ku bertanya dalam ingatan
Aku tak mengenal apa-apa lagi tentang ini!
Keluh benak yang gusar

Aku ingatan lama mu! Dan aku luka carik mu!

Luka! Aku tak terluka
Hanya ada bekas ingatan hati yang telah berlalu

Selamat berpisah kekasih
Ingat lah selalu arti perjumpaan kita

Aku tak ingat lagi sayang!