Puisi Perpisahan - Ada hitam ada putih, ada siang ada malam, Tuhan mnciptakan semua hal berpasang-pasangan. Begitu pula dengan pertemuan, tidak ada pertemuan yang tidak berakhir dengan perpisahan, karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Perpisahan mungkin terdengar menakutkan, tetapi sebenarnya perpisahan akan mengajarkan banyak hal pada kita yang mengaaminya, bukan hanya tentang bagaimana menghargai keberadaan sesuatu sebelum hal tersebut menghilang melainkan juga tentang bagaimana menjadi dewasa. Perpisahan juga terjadi di sekolah, jenjang pendidikan yang kita tempuh tentunya memiliki waktu tertentu, pendidikan dasar enam tahun, pendidikan menengah enam tahun. Setiap akhir tahun ajaran, pihak sekolah akan mengadakan acara perpisahan untuk melepas anak didiknya. Selain sebagai ajang perpisahan dengan seluruh penghuni sekolah, perpisahan di sekolah juga bertujuan untuk menyemangati anak didik ketika memasuki jenjang pendidikan baru.
Di bawah ini ada beberapa puisi perpisahan yang akan sangat cocok jika disampaikan di acara perpisahan sekolah, karena selain bahasa yang digunakan mendayu, makna yang ditimbulkan-pun dijamin akan membuat kita semakin menghargai makna perpisahan tersebut. Berikut ini adalah Kumpulan Puisi Perpisahan yang bisa di rangkum untuk anda, Selamat menikmati
UNTUK PERPISAHAN
Oleh Miftahul Hanifah Qohar
Di bawah naungan langit biru dengan segala hiasannya yang indah tiada tara
Di atas hamparan bumi dengan segala lukisannya yang panjang terbentang
Masih kudapatkan dan kurasakan
Curahan rahmat dan berbagai ni'mat
Yang kerap Kau berikan
Tapi bila tiba waktu berpisah
Pantaskah kumemohon diri
Tanpa setetes syukur di samudera rahmat-Mu
Di siang hari kulangkahkan kaki bersama ayunan langkah sahabatku
Di malah hari kupejamkan mata bersama orang-orang yang kucintai
Masih kudapatkan dan kurasakan
Keramaian suasana dan ketenangan jiwa
Tapi bila tiba waktu berpisah
Akankah kupergi seorang diri
Tanpa bayang-bayang mereka yang akan menemani
Ketika kulalui jalan-jalan yang berdebu yang selalu mengotori tubuhku
Ketika kuisi masa-masa yang ada dengan segala sesuatu yang tiada arti
Masih bisa kumenghibur diri
Tubuhku kan bersih dan esok kan lebih baik
Tanpa sebersit keraguan
Tapi bila tiba waktu berpisah
Masih adakah kesempatan bagiku
Tuk membersihkan jiwa dan hatiku
Setiap kegagalan yang membawa kekecewaan
Setiap kenyataan yang menghadirkan penyesalan
Masih kudengar dan kurasakan
Suara-suara yang menghibur
Tuk menghapus setiap kecewa dan sesal
Tapi bila tiba waktu berpisah
Adakah yang akan menghiburku
Akankah aku pergi tanpa kekecewaan dan penyesalan
Oleh Miftahul Hanifah Qohar
Di bawah naungan langit biru dengan segala hiasannya yang indah tiada tara
Di atas hamparan bumi dengan segala lukisannya yang panjang terbentang
Masih kudapatkan dan kurasakan
Curahan rahmat dan berbagai ni'mat
Yang kerap Kau berikan
Tapi bila tiba waktu berpisah
Pantaskah kumemohon diri
Tanpa setetes syukur di samudera rahmat-Mu
Di siang hari kulangkahkan kaki bersama ayunan langkah sahabatku
Di malah hari kupejamkan mata bersama orang-orang yang kucintai
Masih kudapatkan dan kurasakan
Keramaian suasana dan ketenangan jiwa
Tapi bila tiba waktu berpisah
Akankah kupergi seorang diri
Tanpa bayang-bayang mereka yang akan menemani
Ketika kulalui jalan-jalan yang berdebu yang selalu mengotori tubuhku
Ketika kuisi masa-masa yang ada dengan segala sesuatu yang tiada arti
Masih bisa kumenghibur diri
Tubuhku kan bersih dan esok kan lebih baik
Tanpa sebersit keraguan
Tapi bila tiba waktu berpisah
Masih adakah kesempatan bagiku
Tuk membersihkan jiwa dan hatiku
Setiap kegagalan yang membawa kekecewaan
Setiap kenyataan yang menghadirkan penyesalan
Masih kudengar dan kurasakan
Suara-suara yang menghibur
Tuk menghapus setiap kecewa dan sesal
Tapi bila tiba waktu berpisah
Adakah yang akan menghiburku
Akankah aku pergi tanpa kekecewaan dan penyesalan
PERPISAHAN SAHABAT
Oleh Kharidah Is'ad
Sesunyi malam yang bertabur bintang
Seindah alunan gitar yang kau mainkan
Semua kenangan ini takkan pernah kulupakan
Saat kita tertawa bersama
Suka duka telah kita lewati
Aku sangat bahagia telah mengenalmu
Kau selalu mengerti perasaanku
Aku ingin selalu bersamamu
Namun, waktu berkata lain
Kau pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya
Tangisku mengiringi kepergianmu
Andai aku tahu kapan saat kau pergi
Aku akan menghabiskan waktu terakhirku bersamamu
Sahabat…
Aku akan selalu merindukanmu
Selamat jalan sahabatku
Oleh Kharidah Is'ad
Sesunyi malam yang bertabur bintang
Seindah alunan gitar yang kau mainkan
Semua kenangan ini takkan pernah kulupakan
Saat kita tertawa bersama
Suka duka telah kita lewati
Aku sangat bahagia telah mengenalmu
Kau selalu mengerti perasaanku
Aku ingin selalu bersamamu
Namun, waktu berkata lain
Kau pergi meninggalkan dunia ini untuk selamanya
Tangisku mengiringi kepergianmu
Andai aku tahu kapan saat kau pergi
Aku akan menghabiskan waktu terakhirku bersamamu
Sahabat…
Aku akan selalu merindukanmu
Selamat jalan sahabatku
PERPISAHAN
Oleh Rizky Gana Sentika
Hari demi hari berlalu
Dan bulan demi bulan pun berlalu
Sebentar lagi kau akan pergi ,
Pergi meninggalkan aku
Terpaksa kau pergi
Karena suatu keadaan,
Keadaan yang harus
Memisahkan kita berdua
Walau kau jauh disana
Aku mohon kenanglah
Kenangan-kenangan
Saat kita selalu bersama dulu
Kini canda tawamu
Telah tiada ,yang ada hanya
Goresan luka di hatiku
Karena kau sudah tak di sampingku
Oleh Rizky Gana Sentika
Hari demi hari berlalu
Dan bulan demi bulan pun berlalu
Sebentar lagi kau akan pergi ,
Pergi meninggalkan aku
Terpaksa kau pergi
Karena suatu keadaan,
Keadaan yang harus
Memisahkan kita berdua
Walau kau jauh disana
Aku mohon kenanglah
Kenangan-kenangan
Saat kita selalu bersama dulu
Kini canda tawamu
Telah tiada ,yang ada hanya
Goresan luka di hatiku
Karena kau sudah tak di sampingku
SELAMAT TINGGAL
Oleh Siti Nurningsih
Detik-detik waktu mulai berkata
Tik! Tik! Tik!
Bertanda ku akan menghilang
Pelukan erat mulai menyapa
Tangisan haru mulai meraung
Kata-kata perpisahan mulai terucap
Kata-kata cinta mulai terdengar
Ku percepat langkah kakiku
Untuk menyusuri ibuku
Sedangkan mereka masih di sini
Lambaian tangan mulai terangkat
Ku langkahkan kaki ku
Tuk terakhir di Selat
Wajah menatap dengan duka
Senyum manis mulai hilang
Janji-janji suci mulai berkata
Akankah aku akan kembali tuk mereka?
Tidak! Tidak!
Benih-benih cinta kan selalu tersimpan dihati
Sayang,
Selamat tinggal
Kawan!
Selamat tinggal
Selamat tinggal semuanya
Oleh Siti Nurningsih
Detik-detik waktu mulai berkata
Tik! Tik! Tik!
Bertanda ku akan menghilang
Pelukan erat mulai menyapa
Tangisan haru mulai meraung
Kata-kata perpisahan mulai terucap
Kata-kata cinta mulai terdengar
Ku percepat langkah kakiku
Untuk menyusuri ibuku
Sedangkan mereka masih di sini
Lambaian tangan mulai terangkat
Ku langkahkan kaki ku
Tuk terakhir di Selat
Wajah menatap dengan duka
Senyum manis mulai hilang
Janji-janji suci mulai berkata
Akankah aku akan kembali tuk mereka?
Tidak! Tidak!
Benih-benih cinta kan selalu tersimpan dihati
Sayang,
Selamat tinggal
Kawan!
Selamat tinggal
Selamat tinggal semuanya
BERPULANG
Oleh Arina Listiyaningrum
Jalan yang kulalui begitu gelap
Titik demi titik cahaya kian menghilang
Semangatku dan kekuatanku telah redup
Langkahku terhenti
Aku terjatuh
Gapailah tanganku nak
Raihlah kembali semangatku
Jangan biarkan ia terpendam oleh keputus asaan
Galilah nak
Temukan kembali kekuatanku
Jangan biarkan aku lemah dengan penderitaan
Kemudian
Lepaskan dan terbangkanlah semangat dan kekuatan itu
Biarkan angin menguraikannya ke udara
Dan menghembuskannya pada anak cucuku
Aku mundur
Aku dan usiaku
Waktu telah melenyapkannya
Kini saatnya aku akan berpulang
Oleh Arina Listiyaningrum
Jalan yang kulalui begitu gelap
Titik demi titik cahaya kian menghilang
Semangatku dan kekuatanku telah redup
Langkahku terhenti
Aku terjatuh
Gapailah tanganku nak
Raihlah kembali semangatku
Jangan biarkan ia terpendam oleh keputus asaan
Galilah nak
Temukan kembali kekuatanku
Jangan biarkan aku lemah dengan penderitaan
Kemudian
Lepaskan dan terbangkanlah semangat dan kekuatan itu
Biarkan angin menguraikannya ke udara
Dan menghembuskannya pada anak cucuku
Aku mundur
Aku dan usiaku
Waktu telah melenyapkannya
Kini saatnya aku akan berpulang
CORETAN TERAKHIR KEPADA KAWAN
Oleh Nadya Nur Oktaviani
Ketika sore mulai ranum
Angin petang menyentuh kulit
Apa kau kira desau angin itu seperti biasanya ?
Kali ini tidak
Bukankah esok lusa kita akan beranjak dari sini !
Meninggalkan semua memori
Senyummu indah kawan, tapi bagiku tidak
Ini adalah selamat berpisah yang tak terucap
Harusnya aku tega melepas semua tentang kita
Namun cobalah sekali lagi iringi kepergianku tanpa lelah doa
Sorepun beranjak malam
Sunyinya menusuk hati
Aku sedang teringat
Tepatnya mengingat kebersamaan yang panjang
Melewati masa demi masa
Melewati hari demi hari
Kita tak sedang beringus atau menangis tanpa sebab dipojok kelas
Kita juga tak sedang kesal atau menggerutu
Karena bapak dan ibu guru tak memahami kita
Aku menggigil di pucuk malam
Aku ingat betul kita pernah
Tertawa, menangis, gelisah dan terluka bersama
Ayo kawan kita lekas berkemas
Malam tak selamanya menjaga kita dari matahari pagi
Siang adalah bayangan nyata
Kenyataan yang tak mampu kita hindari
Bahwa hari ini kita mulai berjalan sendiri
Selamat jalan kawan....Selamat jalan
Oleh Nadya Nur Oktaviani
Ketika sore mulai ranum
Angin petang menyentuh kulit
Apa kau kira desau angin itu seperti biasanya ?
Kali ini tidak
Bukankah esok lusa kita akan beranjak dari sini !
Meninggalkan semua memori
Senyummu indah kawan, tapi bagiku tidak
Ini adalah selamat berpisah yang tak terucap
Harusnya aku tega melepas semua tentang kita
Namun cobalah sekali lagi iringi kepergianku tanpa lelah doa
Sorepun beranjak malam
Sunyinya menusuk hati
Aku sedang teringat
Tepatnya mengingat kebersamaan yang panjang
Melewati masa demi masa
Melewati hari demi hari
Kita tak sedang beringus atau menangis tanpa sebab dipojok kelas
Kita juga tak sedang kesal atau menggerutu
Karena bapak dan ibu guru tak memahami kita
Aku menggigil di pucuk malam
Aku ingat betul kita pernah
Tertawa, menangis, gelisah dan terluka bersama
Ayo kawan kita lekas berkemas
Malam tak selamanya menjaga kita dari matahari pagi
Siang adalah bayangan nyata
Kenyataan yang tak mampu kita hindari
Bahwa hari ini kita mulai berjalan sendiri
Selamat jalan kawan....Selamat jalan
SEPENGGAL KATA TERAKHIRKU
Oleh Siti Nurhidayah
Kasih…
Maaf jika kini kutak lagi bisa menjagamu
Bukan ku tak sayang
Bukan ku membencimu
Tapi…
Jalan kita berbeda
Langkah kita tak sejalan
Kenanglah aku kasih
Kenang aku sebagai
Kekasih terindahmu
Sebagai bintang hati yang pernah kau miliki
Jangan menangis
Karna tangisanmu hanya akan memberatkan langkahku
Oleh Siti Nurhidayah
Kasih…
Maaf jika kini kutak lagi bisa menjagamu
Bukan ku tak sayang
Bukan ku membencimu
Tapi…
Jalan kita berbeda
Langkah kita tak sejalan
Kenanglah aku kasih
Kenang aku sebagai
Kekasih terindahmu
Sebagai bintang hati yang pernah kau miliki
Jangan menangis
Karna tangisanmu hanya akan memberatkan langkahku
PERPISAHAN
Oleh Ali
Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu
Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi
Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah kasih.....
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini
Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah... cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon...
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya
Ketahuilah kasihku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah kasih.......
Semua ini adalah hal perpisahan yang terabadi
True love does not need to have
Oleh Ali
Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu
Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi
Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah kasih.....
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini
Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah... cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon...
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya
Ketahuilah kasihku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah kasih.......
Semua ini adalah hal perpisahan yang terabadi
True love does not need to have
Yang harus diingat adalah perpisahan bukan akhir segalanya, mungkin memang tidak ada pertemuan yang abadi tetapi bahkan perpisahan-pun akan menemui akhir. Semoga artikel tentang puisi perpisahan di atas mampu mengajarkan kita makna dibalik sebuah perpisahan. Jangan lupa SHARE dan LIKE untuk membagikan manfaat yang anda rasakan.
0 komentar:
Posting Komentar